Cerita Magang



Sudah hampir 3 tahun saya mengalami masa magang. Dalam masa magang ini adalah masa kita dimasak dan buat matang. Siapa yang sabar dia akan matang dengan baik

Kegiatan magang ini setiap kantor hukum memiliki standar yang berbeda, ada yang terikat jam kantor ada yang sangat fleksible, dan banyak yang lainnya. Well, disini saya akan menceritakan bagaimana kondisi dikantor tempat saya Magang.

Kantornya baru berdiri sekitar kurang lebih 7 tahun, Namun dari segi apapun saya berasa magang dikantor yang sudah berdiri lama. Dari cerita teman-teman yang lain kantor tempat saya ini terdengar lebih baik dan jelas arah tujuannya.

Kebetulah dikantor kami juga ada Lembaga Bantuan Hukum yang dapat membantu perkara-perkara bagi para pencari keadilan yang tidak mampu secara hukum maupun financial. Saya berasa di tempat yang sangat tepat karena ada kantor yang dikelola secara Profit dengan tetap bisa membantu banyak orang.

Dan itulah jawaban kenapa saya betah sekali magang selama 3 tahun……

oke, kita mulai dari jam kerja

kita selalu punya jam kerja yang rutin yani berangkat masuk jam 9 pulang jam 4 (jika tepat waktu) namun jika mengharuskan ada pekerjaan yang selesai hari itu atau tamu yang di tunggu maka bisa pulang lebih lama.
Selebihnya fleksible, dan pesan saya gunakan waktu ini sebaik-baiknya dengan bijak.
Hal ini bisa jadi kelebihan bagi yang serius untuk magang dan belajar dan bisa sangat menyeramkan bagi yang berpendapat berbeda. Untuk bisa nyaman dengan hal ini, maka jadikan kantor tempat magang sebagai rumah kedua –begitulah saran saya-.

Apa saja yang kita lakukan disana?

Bulan pertama 1-3 bulan pastinya kita akan bingung mau apa disana, saya gunakan ini untuk penyesuaian melihat bagaimana kebiasaan kantor, apa saja yang bisa dikerjakan disana, dan bersatu dengan team yang sudah ada tentunya. 

Waktu itu saya diberikan beberapa kasus dan diminta untuk membuat legal opini dan posisi kasus, kemudian naik membuat surat kuasa, gugatan dan berkas hukum  yang lainnya,,
Bahkan diberikan kepercayaan untuk memegang kasus sendiri (diluar sidang tentunya) dan bertemu dengan kllien sendiri.

Tanamkan dalam diri kita bahwa kita memang sungguh-sungguh dan bisa melakukkannya, maka dengan sendirinya kepercayaan kepada kita untuk terus diberikan pekerjaan selama magang akan tumbuh.

Dan lagi semua tergantung pilihan kita, mau jadi anak magang yang bermanfaat atau hanya magang yang bertujuan untuk menghabiskan waktu.

Apakah anak magang dibayar?

Dalam UU advocate anak magang tidak ada wajib dibayar, tapi semua dikembalikan ke pemilik kantor hukum masing-masing.
Dan selama saya magang saya tidak pernah kelaparan, selalu bisa main dengan teman-teman yang lain, bahkan motor saya tetap bisa jalan, hehe

Seiring berjalannya waktu jika kita memang sungguh-sungguh pasti ada nikmat yang kita terima. Percayalah

Kegiatan selain magang ?

Beruntungnya saya adalah saya magang dan di LBH sekaligus, dapat kesempatan untuk Piket di POS BANTUAN HUKUM, baik Pengadilan Agama maupun Pengadilan Negeri, meskipun kasus divorce adalah kasus yang paling banyak, tapi apa salahnya kita belajar.

Dalam satu minggu saya biasanya piket 2 kali dipengadilan Agama maupun Negeri, untuk memberikan layanan kepada Masyarakat.

Disini kita merasa jadi manusia yang berguna, karena ilmu kita terpakai, dan banyak orang yang bisa memanfaatkannya.

Tapi ya itu tadi kita bertemu dengan banyak orang dengan berbagai masalah dengan berbagai karakter dan berbagai akibat dari masalah mereka.

Poinnya saya tidak hanya belajar bagaimana membuat berkas yang baik, tapi belajar bagaimana menyelesaikan permasalaha dengan karakter orang yang berbeda-beda.

Nah.

Di blog ini saya akan menceritakan hikmah magang yang saya dapat dalam kehidupan, yang saya ambil dan pelajari dari setiap masalah yang diceritakan kepada saya.

Di blog saya yang lain elpardani.blogspot.com saya akan membagikan beberapa kajian hukum yang sudah saya buat.



Salam anak magang, jangan sia-siakan waktu kalian  ……………
  

Komentar

Postingan Populer