“Tidak Ada orang yang sempurna”
Setiap orang harusnya menyadari
kekurangan, kelemahan dan ketidak sempurnaan adalah sifat dasar manusia. Kesucian
dari dosa dan kesalahan hanyalah milik Nabi Saw. Maka bukan merupakan suatu aib
jika seseorang masih melakukan kesalahan.
Kata orang bijak
“Tak ada teman bagi orang yang mencari
teman tanpa kesalahan”
“Tutupkan kekurangan seseorang
dengan keistimewaannya”
Kata Ibn Rajab al-Hambali dalam
bukunya “Orang yang adil adalah orang
yang memaklumi sedikitnya kesalahan orang lain atas dasar kebaikannya yang
banyak”.
Dalam setiap saya menerima perlakuan
yang tidak mengenakan dalam suatu perkara, saya selalu mengembalikan kepada
fitrah dasar tadi, kemudian menimbang mana yang lebih banyak darinya.
Jika kebaikannya lebih banyak, tidak
ada alasan kita untuk selalu terus mengingat keburukannya.
Namun apabila keburukannya lebih
banyak maka tinggalkanlah.
Seluruh sifat dan tingkah laku kita
tidak mungkin dapat diterima oleh semua orang. Bersikap ramah, lembut dan bijak
kepada siapa saja, tetap berbuat baik bagaimanapun caranya, setelah itu
barulah kita menyerahkan, apabia ia menerima silahkan diterima, jika tidak
bahkan marah, silahkan melampiakan kemarahannya itu -Tentu dengan marah yang
bijaksana- . Sikap seperti ini hanyalah
upaya untuk mendapat Ridha Allah
Ridha Allah sungguh lebih agung
dari penerimaan manusia. Siapa yang diridhai Allah akan diterima banyak orang,
Siapa yang dijauhi Allah juga dijauhi banyak orang.
Begitu respon saya dalam setiap
menghadapi permasalahan dengan manusia, saya pun tidak sempurna, terkadang
terlalu egois dan menginginkan semua tetap berjalan harmonis, namun kita tidak
boleh memaksakan kehendak tersebut karena tentunya setiap manusia berbeda.
Teruus berbuat baik 😁
BalasHapus